Monday 4 March 2013

LEMPAR JUMROH (SEJARAH HAJI & QURBAN)



Ketika Isma’il A.S. menginjak dewasa dan sampai pada umur sanggup berusaha bersama ayahnya, Ibrahim A.S. A.S. mendapat wahyu utk menyembelih sang anak.
Ibrahim A.S. berkata:
“Wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu maka pikirkanlah apa pendapatmu!”
Sungguh sebuah perintah yang tiada terkira pengorbanannya baik bagi sang bapak maupun sang anak. Keimanan keduanya ditantang.
Pernyataan Isma’il A.S. sungguh memukau. Ia menjawab:
“Hai Bapakku kerjakan apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Akhirnya perintah itu ditunaikan.
Saat Ibrahim A.S. hendak menyembelih anak kesayangannya setan datang mengganggu. Ibrahim A.S. sadar akan gangguan maka dilemparlah setan dengan batu. Gangguan terjadi hingga tiga kali. Peristiwa ini diabadikan dalam syariat haji berupa “lempar jumrah”.
Ketika mata pisau Ibrahim A.S. hendak menyentuh leher Isma’il A.S., Allah menahan mata pisau itu dan menggantikannya dengan seekor domba. Kisah ini dikenang dalam syariat penyembelihan hewan kurban pada tiap musim haji.
Demikian Ibrahim A.S. sang suri tauladan. Kecintaan yang purna terhadap Allah menghantarkan ia lulus ujian.